TEMPO.CO, Tokyo – Sutradara Oliver Stone mengkritik Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, terkait penyikapan terhadap mereka yang kontra terhadap kebijakannya. Berbicara di depan Foreign Correspondents Club Jepang di Tokyo, ia menyebut Obama sebagai ular dan mencela pemantauan pemerintah terhadap pihak-pihak yang kontra dengan mereka.
“Kita harus menanggalkan hal terkait terorisme. Masalahnya adalah, di seluruh dunia … setiap protes publik, setiap demonstrasi menentang pemerintah, apakah itu hak-hak sipil, penentangan terhadap perang Vietnam, protes terkait perang Irak, itu adalah protes yang sangat penting,” katanya saat membahas miniseri besutannya berjudul The Secret History of the United States.
“Tapi apa yang ditargetkan di sini bukan hanya teroris tapi kelompok-kelompok ini. Siapa saja yang memprotes kebijakan pemerintah di masa depan – tak peduli apakah Anda bankir Wall Street, jika Anda memprotes mereka, Anda akan dianggap sebagai ancaman potensial,” katanya.
Membandingkan iklim politik AS di bawah Obama dan era J Edgar Hoover, pemimpin FBI pertama, ia menyatakan sangat jauh berbeda. “Obama adalah ular. Dia ular, dan kita harus mengubahnya,” katanya.
Ia menyatakan hal itu terkait bagaimana AS menangani para whistleblower. Stone mengatakan Snowden (Edward Snowden, pembocor rahasia pengawasan National Security Agency), mengorbankan dirinya untuk kebaikan negara. Namun ia diperlakukan bak pengkhianat negara.
Stone memuji Rusia yang bersedia memberikan suaka bagi Snowden. “Saya pikir Putin (Presiden Rusia Vladimir) melakukan hal yang benar, dan saya bangga padanya untuk melakukan hal ini,” katanya. “Perlu lebih banyak negara yang berani menghadapi AS.”
HOLLYWOOD REPORTER | TRIP B
YOUR COMMENT