Saturday, July 27, 2013

(28-07-2013) 10 Kesalahan yang Sering Dilakukan Freelancer & Cara Mengatasinya (Bag. 1) - BeritaTerkini

10 Kesalahan yang Sering Dilakukan Freelancer & Cara Mengatasinya (Bag. 1) Jul 28th 2013, 05:45

Minggu, 28/07/2013 12:40 WIB

Alissa Safiera - wolipop

Jakarta - Profesi sebagai freelancer terlihat begitu mudah dilakukan. Anda bisa jadi bos bagi diri sendiri, memiliki kebebasan untuk bekerja dengan cara apapun dari berbagai tempat. Namun freelancing tetap saja bisnis yang tidak bisa dilakukan sembarangan dan seenaknya sendiri. Salah-salah, reputasi jadi buruk, dan tidak ada lagi klien yang memercayakan proyek pada Anda.

"Freelancing telah menjadi sangat populer dalam masyarakat belakangan ini. Untuk mengurangi risiko bagi para profesional ini, kami merasa perlu mengedukasi mereka dengan memberi training dari para ahli," tutur Helma Kusuma, Indonesia Country Manager dari Freelancer.com, dalam acara 'Sesi Cerdas', yang berlangsung di Amigos, Bellagio Boutique Mall, Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (27/07/2013).

Untuk membantu para freelancer menghindari kesalahan yang bisa menimbulkan kegagalan, Indonesia Freelancers Association (IFA) bekerjasama dengan Freelancer.co.id, memberikan tips agar Anda bisa menjadi freelancer profesional. Organisasi non profit itu menjabarkannya dalam 10 kesalahan umum yang sering dilakukan para freelancer. Apa saja?

1. Tidak Bisa Berkomunikasi Baik dengan Klien
Kebanyakan para freelancer akan memakai pengenalan panjang dalam summary mereka. Padahal menurut Daniel G Pratidya, ketua IFA yang juga seorang freelancer sukses mengungkapkan, pengenalan panjang dan terlalu basa-basi justru tidak menarik perhatian klien. Membuat pengenalan yang padat dengan desain menarik, akan membuat klien tertarik mengenal Anda lebih jauh.

Masih dalam masalah komunikasi. Kesalahan selanjutnya adalah selalu berpikiran negatif atau bahkan menulis hal negatif. "Sebagai contoh, jika seorang employer tak suka dengan kerja Anda, balaslah emailnya dengan kata sopan dan beraura positif. Ucapan terima kasih karena telah membaca kerja Anda juga membuat mereka respect," jelas Daniel.

2. Overselling
Tidak bisa menilai diri dan terlalu menjual kelebihan sendiri kepada klien, akan membuat klien memandang Anda sebelah mata. Sebagai contoh, Anda sangat yakin dapat mengerjakan proyek besar dalam waktu dua hari. Padahal normalnya, bisa dilakukan dalam waktu seminggu. Klien justru berpikir Anda hanya 'omong besar'. Sertakan alasan yang dapat diterima, ketika Anda berani menaruh bid yang besar. Misalnya, "Saya bisa lakukan pekerjaan ini dengan cepat karena saya memiliki 50 pekerja."

3. Tidak Mengenal Siapa Customer Anda
Pekerjaan sebagai freelancer kebanyakan dilakukan secara online. Anda tidak tahu untuk siapa Anda bekerja. Namun ketika memulai menjatuhkan bid untuk proyek, Anda perlu tahu kepada siapa Anda akan bekerja. Cari employer dengan reputasi yang baik. "Banyak employer dunia maya yang membuat proyek ilusi, hanya untuk mengetahui bid tertinggi, atau membuat bid itu sebagai sampel," tambah freelancer dengan pendapatan lebih dari Rp 200 jutaan itu.

4. Mudah Menyerah
Pekerjaan sebagai freelncer tidak mudah dan perlu proses sampai Anda dipercaya oleh para klien. "Banyak freelancer yang curhat pada saya, sudah bertahun-tahun jadi freelancer tapi nggak pernah dapat proyek," ungkap Daniel. Solusinya, Anda harus lebih rajin online. Memperbaiki summary dan membuatnya menarik, serta membuat bid yang tepat. Daniel menyarankan untuk membuat bid rendah di awal, namun harus tetap profesional dalam menyelesaikan proyek. "Semakin cepat kerja Anda semakin tinggi tarif perjamnya," pungkasnya.

5. Tidak Mengerti Keinginan Klien
Ketika mendapatkan klien, kunci paling penting adalah komunikasi. Kebanyakan komunikasi terjadi dalam bahasa Inggris, dan jangan sampai masalah bahasa membuat Anda salah mengerti maksud klien. Kesalahan lainnya yang juga fatal adalah, pura-pura mengerti apa keinginan klien, padahal Anda masih tidak ada bayangan tentang pekerjaannya. Selain bisa merusak reputasi, Anda tidak akan dipekerjakan lagi oleh klien tersebut, jika pekerjaan melewati masa kerja yang ditentukan. Untuk itu, Daniel menyarankan untuk banyak bertanya jika memang belum mengerti.

(rma/rma)

Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi :
  • email : sales[at]detik.com

Javascript harus diaktifkan terlebih dahulu

YOUR COMMENT