Jakarta - Urusan bersih-bersih rumah yang dilakukan setiap hari, mungkin terkesan sepele. Tapi cara yang tidak tepat akan membuat perabotan atau furnitur cepat rusak. Ini lima kesalahan yang paling sering dilakukan saat membersihkan rumah dan langkah yang benar, seperti dikutip dari Woman's Day.
1. Menggosok Cairan yang Tumpah ke Karpet Umumnya kita membersihkan kopi, teh atau sirup yang tumpah ke karpet dengan menggosok-gosoknya menggunakan kain. Tapi itu adalah kesalahan besar. Menggosok akan merusak serat kain karpet dan noda dari tumpahan justru melebar. Sekali rusak, biasanya akan permanen dan tidak bisa diperbaiki lagi.
Menurut ahli tekstil Bruce Vance, cara membersihkan tumpahan pada karpet yang tepat adalah dengan mengeringkan cairan yang masih tersisa menggunakan sendok. Kemudian tekan-tekan area yang terkena tumpahan dengan kain bersih atau tisu kamar mandi. Terus tekan-tekan hingga kering, atau Anda bisa menaruh buku tebal di atas kain agar lebih bisa menyerap. Keringkan sampai semua cairan dan kelembaban terserap dan kering. Setelah itu baru gunakan cairan pembersih kain atau deterjen seperti biasa.
2. Membersihkan Jendela di Siang Hari Kebiasaan membersihkan jendela pada siang hari sebaiknya tidak dilakukan lagi. Saat terkena panas matahari, cairan pembersih yang digunakan akan mengering terlalu cepat dan meninggalkan noda pada kaca. Saran dari Liz Trotter, pemilik sebuah brand pembersih perabotan asal Amerika, pilihlah saat cuaca mendung atau berawan saat membersihkan jendela. Semprotkan cairan pembersih, diamkan selama beberapa menit lalu gunakan spons untuk menggosokkan cairan ke jendela. Kotoran akan terangkat maksimal dan jendela pun jadi bersih cemerlang.
3. Menggunakan Cuka atau Air Lemon untuk Membersihkan Seluruh Perabot Cuka dan air lemon merupakan pembersih alami yang bisa digunakan. Tapi bukan berarti aman untuk semua perabotan. Kedua bahan tersebut mengandung zat asam yang bisa merusak perangkat terbuat dari material alam seperti marmer, batu kapur dan onyx. Penggunaan cuka atau air lemon bisa mengikis permukaan batu dan menjadikannya kusam. Jika sudah rusak, akan perlu biaya mahal untuk memperbaikinya lagi.
Cuka dan lemon baik digunakan untuk membersihkan noda sabun atau air dari permukaan kran, bak mandi, lantai keramik atau kepala shower. Tapi untuk bebatuan alam, tetap gunakan pembersih di pasaran yang memang dirancang untuk membersihkannya.
4. Memakai Alat Pembersih yang Salah Spons umumnya memiliki dua sisi yang berbeda. Sisi hijau bertekstur kasar, sementara kuning lebih halus. Seringkali kita menggunakan sisi yang salah dalam membersihkan perabotan. Bagian berwarna hijau berfungsi untuk membersihkan kotoran yang sudah diangkat seperti pada bagian bawah wajan atau panci. Membersihkan perabot dari plastik atau keramik dengan spons ini akan meninggalkan bekas goresan di permukaannya.
Sementara bagian spons yang berwarna kuning untuk membersihkan kotoran di permukaan yang lebih halus. Seperti piring, bagian atas wajan/panci, perabot plastik, beling dan keramik.
5. Memakai Terlalu Banyak Cairan Pembersih Menggunakan cairan pembersih yang banyak, tidak menjamin hasilnya akan lebih bersih. Pemakaian yang berlebihan justru bisa membuat perabotan atau furnitur cepat rusak karena terlalu banyak terkena bahan kimia keras. Perhatikan cara pemakaian pada kemasan produk dan ikuti sesuai panduan atau kebutuhan. Segala sesuatu yang baik, apabila digunakan berlebihan pun hasilnya akan tidak maksimal.
(hst/hst) Browser anda tidak mendukung iFrame |